Rabu, 15 April 2009

Tips Memilih Sekolah (SD)untuk Anak

Menjelang tahun ajaran baru, biasanya banyak orang tua sudah mencari-cari sekolah untuk anaknya. Sejak Desember 2009 tahun lalu, banyak sekolah sudah menggelar open house dan menggelar pameran. Zaman sekarang nih tahun ajaran baru Juli 2010 tapi banyak sekolah sudah membuka pendaftaran bahkan tes masuk! Alhamdulillah anak saya Gibran sudah mendapat sekolah untuk SD.

Bicara tentang memilih sekolah.. saya ingin sharing pengalaman kemarin mencari sekolah SD untuk kakak Gibran. Beberapa sekolah yang saya survey mulai dari yang negeri sampai swasta, mulai dari yang murah sampai yang mahal, mulai dari yang biasa hingga internasional. Sejak lama saya ingin memasukkan anak saya di sekolah yang beragama, karena sejak playgroup - taman kanak di sekolah yang umum. Intinya sih ingin anak saya punya basic agama yang baik dan kuat.. nanti kalo SMP atau SMA di negeri ga masalah.

Suami saya sangat tidak setuju dengan pendidikan yang mahal.. tapi kondisi seperti saat ini.. dan hasil survey saya... sekolah murah dan mahal memang beda... beda dari fasilitas, cara belajar, guru dan kualitas lulusan anak-anak. Sebagai orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya.. benerr kan?? Sama dengan saya... sampai - sampai waktu mencari sekolah kemarin saya bikin tabel dan plus minus dari sekolah yang saya survey.... maksudnya siih hanya untuk memudahkan diskusi dengan suami.

Nah ini beberapa tips yang saya kumpulkan mulai dari testimoni teman, orang tua murid di sekolah, beberapa kumpulan dari blog.

Visi dan Misi Sekolah
Dari visi dan misi sekolah ini kita bisa melihat dengan konsep yang mereka berikan kepada anak didik. Kalo suami saya.. harus tahu siapa pemilik sekolah tersebut?? Paling tidak mereka yang memiliki sekolah ingin memajukan pendidikan sesuai dengan latar belakang si pemilik..hehehe.. bukan apa-apa siih.. Kalo kita mengenal siapa pemiliknya paling tidak kita tahu konsep sekolah yang dibangunnya. Contoh saja salah satu visi sekolah yang ingin menjadikan anak didik menjadi insan yang ber-akhlak baik dan universal. Sementara misinya dengan konsep pendidikan yang bernafaskan islam dengan kurikulum nasional dan internasional dengan bahasa pengantar Indonesia dan Inggris.

Tes Masuk
Ada beberapa sekolah yang mewajibkan untuk tes masuk seperti
1. calistung: (membaca, menulis dan berhitung) dari sini kita bisa lihat dari metode/cara belajar yang diberikan oleh sekolah tersebut DIRECT TEACHING maksudnya satu arah seperti jaman dulu kita sekolah.. guru mengajar, memberikan latihan dan PR secara konvensional.
2. observasi : hanya interview antara anak dan orang tua. Sekolah menerima yang murid baru dengan tes observasi berarti konsep/metode belajarnya ACTIVE LEARNING.

Seharusnya anak yang ingin masuk ke sekolah SD itu tidak perlu tes masuk karena sejak TK sudah diajarkan calistung dan menerima murid apa adanya.


Lokasi dan sekitar Sekolah
Banyak sekali sekolah yang bagus dan baik menurut saya jauuh dari tempat tinggal kami atau sekolah yang pemiliknya dari kolega suami ( intinya siih biar dapet discount hahaha). Tapi hal - hal berikut bisa dijadikan pertimbangan yaa
1. Jarak yang dekat dengan rumah supaya anak tidak terlalu capek di jalan (macet), memudahkan untuk antar jemput, menghemat waktu dan biaya. Kalo jauh kan kasian anak kita dia harus berangkat lebih pagi dan pulang lebih siang.
2. Tidak di kawasan yang ramai lalu lintas : di pinggir jalan raya ataupun di lokasi pusat perbelanjaan.
3. Lingkungan yang kondusif ( hiruk pikuk suara di luar sekolah bisa mengganggu kegiatan belajar anak - konsentrasi belajar terganggu)
4. Gedung sekolah yang bagus dan megah tidak menjamin bahwa sekolah tersebut baik.

Fasilitas Sekolah
Sekolah tingkat dasar pada umumnya memiliki fasilitas seperti lapangan olahraga, perpustakaan, lab komputer/multimedia, ruang musik, mushola ( untuk sekolah islam), tempat bermain anak-anak,kamar mandi yang bersih, halaman bermain anak-anak. Ruang kelas yang nyaman dengan format kursi untuk berinteraksi/diskusi ataupun di lantai dengan karpet. Kalau kursi yang disusun menghadap ke depan semua pasti metode belajar direct teaching. Ruang kelas atau selasar sekolah dipenuhi/memajang dengan hasil karya siswa.

Akreditasi
Kalo kita lihat di papan nama sekolah, brosur atau website.. selalu ada akreditasi A,B. Atau sekolah tersebut belum ada akreditasi-nya. Jika kita memilih sekolah untuk anak sementara sekolah tersebut belum terakreditasi .. jangan panik, karena akreditasi dari dinas itu mudah diproses. Perlu diketahui Instrumen Akreditasi yang baru mencakup 8 komponen Standar Nasional Pendidikan (standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian). Jika semua komponen terpenuhi maka akreditasi dapat dicapai dengan mudah.

Lain halnya untuk akrediasi internasional seperti IB (International Baccaulareate) yaitu pendidikan nirlaba yayasan, yang dimotivasi oleh misi, terfokus pada siswa. Tiga program untuk siswa-siswa berusia 3-19 membantu mengembangkan intelektual, pribadi, emosional dan keterampilan sosial untuk hidup, belajar dan bekerja di dunia yang mengglobal cepat. Didirikan pada tahun 1968, saat ini kami bekerja dengan 2,823 2.823 sekolah 138 negara untuk mengembangkan dan menawarkan tiga program menantang untuk lebih 778.000 siswa usia 3 sampai 19 tahun.

Staff Pengajar dan Pengelola
Kualitas pengajar di sekolah tersebut bisa dilihat dari pengalaman, latar belakang pendidikan, metode/cara pengajaran, pengertian, peka terhadap anak-anak yang penting guru harus bisa memahami psikologi anak ( ini pengalam dari guru-guru Gibran di TK Mutiara Indonesia asuhan Kak Seto). Buat saya ini juga penting... karena saya sempat mendatangi SD Negeri percontohan yang katanya sih bagus... tapi saya kurang puas dengan pelayanan dan cara mereka menerima tamu yang bagi mereka mengganggu banget siih apalagi yang merendahkan seolah kami tidak layak menyekolahkan anak di sekolah tersebut. Satu lagi jangan pilih sekolah yang terlalu komersil..sedikit - sedikit uang. hahahaha jadi curcol deh.

Metode Belajar
Active learning yaitu Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Metode belajar konvensional/direct teaching yaitu konsep belajar adalah doktrin, serius, suram, kering, kaku dan berpusat pada guru, berdasar waktu dan patuh pada petunjuk, ada pembagian pembagian kelas menurut kepandaian siswa (kelas akselarasi). Guru mengajar dengan penyakit DYSTECHIA dengan virus 4T, yaitu : Teacher talking time, Textbook & quite book, Task analysis, Tracking. Prioritas dalam mengajar 80% penyampaian guru dan aktivitas siswa hanya 20%. ini yang terjadi pada waktu saya sekolah SD-SMP-SMA. hehehe

Untuk memilih SD bisa dilihat berapa banyak lulusan sekolah dasar tersebut yang bisa masuk ke SMP unggulan. Karena banyaknya lulusan yang bisa masuk sekolah unggulan berarti sekolah tersebut mempunyai sistem pembelajaran yang bagus.

Pergaulan Di Sekolah
Pergaulan di sekolah menengah atas bisa mempengaruhi anak-anak, dia lihat temannya punya ini - itu nanti kepengen, pesta ulang tahun di sekolah,bawa HP ke sekolah. Kalo survey ke sekolah coba dilihat anak murid di sekolah tersebut adakah anak-anak yang membawa HP ke sekolah. Dari beberapa hal tadi kita bisa lihat dan menilai sekolah tersebut borju atau tidak??

Biaya Sekolah
The last but not the least...Biaya sekolah. Pilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan kita. Mulai dari uang pangkal, formulir pendaftaran, uang kegiatan per tahun.

Yang harus diperhatikan juga misalnya nih sekolah A spp 100 sekolah B 200. Kita harus tanya spp tersebut mencakup apa saja? apakah flat sampai dia kelas 6 nanti? berapa murid dalam kelas tersebut? Pembayaran per semester atau bulanan? Di sekolah kakak Gibran nanti alhamdulillah flat sampai dia kelas 6. atau seperti ini di sekolah B tersebut ada renang sementara di sekolah A tidak ada. Berarti kita harus keluarkan uang untuk anak les renang. Intinya kita harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan/kemampuan kita.

Ini adalah pilihan yang menentukan buat kami.. ketika ada sekolah yang lebih murah tetapi dari beberapa hal masih jauh dari harapan kami ( mutu pendidikannya rendah ).

Nah sekarang bagaimana dengan anda? Ingin mencari sekolah favorit atau sekolah terbaik untuk anak? Apapun sekolah yang anda pilih, yang harus diingat bahwa sekolah merupakan faktor penting untuk membentuk karakter anak kita nanti. Selengkapnya...

Isi Poling