Selasa, 16 Maret 2010

PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling,……….
dan dirangsang karena adanya tujuan.

Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.

Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:

1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.

5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Selengkapnya...

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD

Pertumbuhan Fisik atau Jasmani
1. Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain.

2. Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Olahraga juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik anak. Anak yang kurang berolahraga atau tidak aktif sering kali menderita kegemukan atau kelebihan berat badan yang dapat mengganggu gerak dan kesehatan anak.
4. Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam penyakit yang sering kali diderita anak, misalnya bertalian dengan kesehatan penglihatan (mata), gigi, panas, dan lain-lain. Oleh karena itu orang tua selalu memperhatikan kebutuhan utama anak, antara lain kebutuhan gizi, kesehatan dan kebugaran jasmani yang dapat dilakukan setiap hari sekalipun sederhana.
Perkembangan Intelektual dan Emosional
1. Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Akibat terganggunya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir operasional, tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam berkomunikasi dengan teman-temannya.
2. Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa.
3. Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan, terlalu banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras, suka menekan dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan sepele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak.
4. Perlakuan saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering kali bertemu dan bergaul juga memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak.
5. Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak, biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak, psikiatri, psikolog dan sebagainya. Dengan berkonsultasi tersebut orang tua akan dapat melakukan pembinaan anak dengan sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan bahkan memperlambat perkembangan mental dan emosional anak.
6. Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran orang tua, keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan yang sering kali timbul. Sedangkan dari pihak orang tua yang menyebabkan stres pada anak biasanya kurang perhatian orang tua, sering kali mendapat marah bahkan sampai menderita siksaan jasmani, anak disuruh melakukan sesuatu di luar kesanggupannya menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai aktivitas dalam masyarakat.

Perkembangan Bahasa
Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 – 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai anak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh karena itu bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan organ pada anak dan kesediaan orang tua membimbing anaknya.
Fungsi dan tujuan berbicara antara lain: (a) sebagai pemuas kebutuhan, (b) sebagai alat untuk menarik orang lain, (c) sebagai alat untuk membina hubungan sosial, (d) sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri, (e) untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain, (f) untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal. Yaitu: (a) kematangan alat berbicara, (b) kesiapan mental, (c) adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak, (d) kesempatan berlatih, (e) motivasi untuk belajar dan berlatih dan (f) bimbingan dari orang tua.
Di samping adanya berbagai dukungan tersebut juga terdapat gangguan perkembangan berbicara bagi anak, yaitu: (a) anak cengeng, (b) anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.

Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap
1. Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan dituntut menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak dalam bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak apabila berbuat atau berperilaku yang positif.
2. Terdapat bermacam hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa materiil dan non materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar pada kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam masyarakat luas.
3. Fungsi hadiah bagi anak, antara lain: (a) memiliki nilai pendidikan, (b) memberikan motivasi kepada anak, (c) memperkuat perilaku dan (d) memberikan dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi.
4. Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah: (a) fungsi restruktif, (b) fungsi pendidikan, (c) sebagai penguat motivasi.
5. Syarat pemberian hukuman adalah: (a) segera diberikan, (b) konsisten, (c) konstruktif, (d) impresional artinya tidak ditujukan kepada pribadi anak melainkan kepada perbuatannya, (e) harus disertai alasan, (f) sebagai alat kontrol diri, (g) diberikan pada tempat dan waktu yang tepat.


Selengkapnya...

PENERIMAAN SISWA BARU

PENERIMAAN SISWA BARU( PSB )
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

SD AL AZHAR 2 BANDAR LAMPUNG
Alamat Jl Gunung Tanggamus Raya No 34 Way Halim
Bandar Lampung ( 0721 ) 771 482

Penerimaan siswa baru mulai tanggal o1 Maret s/d 01 April 2010
Wawancara tanggal 20 Maret s/d 1 April 2010

Pengumuman Tanggal 1 April 2010

Regristrasi tanggal 1 s/d 15 April 2010

Selengkapnya...

TRIK MENGERJAKAN SOAL UN BAHASA INDONESIA

Meskipun bahasa Indonesia merupakan bahasa sehari-hari bagi sebagian besar siswa, ternyata masih ada siswa yang kurang percaya diri atau kurang siap dalam mengerjakan soal UN, khususnya mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bahkan mungkin ada siswa yang gagal atau nilai UN-nya kurang memuaskan. Mereka mungkin gagal karena berbagai faktor. Faktor-faktor itu di antaranya adalah faktor teknis dan faktor psikologis. Kekurangsiapan teknis dan psikologis inilah yang sering menjadi penyebab ketidaksusesan tersebut.

Berikut trik, agar bisa sukses mengerjakan soal UN pelajaran Bahasa Indonesia.

Persiapan teknis dan psikologis

Selain persiapan berupa penguasaan materi yang akan diujikan sesuai Standar Kompetensi Lulusan (SKL), persiapan teknis dan nonteknis(psikologis) juga merupakan dua hal yang tak kalah penting. Persiapkan alat tulis (pensil 2B, penghapus, peraut pensil) minimal sehari sebelum pelaksanaan ujian (H-1), termasuk Kartu Peserta Ujian. Hal ini sangat penting, supaya kita secara psikologis tenang. Jangan sampai pada hari H kita masih sibuk mempersiapkan alat tersebut, apalagi tertinggal di rumah atau belum siap sama sekali. Ini akan menyebabkan kepanikan, yang berdampak konsentrasi dan persiapan penguasaan materi bisa menjadi buyar.

Usahakan tidak terlambat datang

Ujian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA dilaksanakan pada hari pertama jam pertama, Selasa, 22 April 2008 pukul 08.00 – 10.00. Usahakan hadir minimal satu jam sebelum pelaksanaan ujian. Kita bisa lebih tenang, tidak gugup atau nerves. Apalagi pada hari pertama sebelum ujian berlangsung, biasanya dibacakan Tata Tertib Peserta dan Tata Tertib Pengawas.

Berdoa sebelum mengerjakan soal

Berdoa, memohon kepada Tuhan, agar diberi ketenangan, rasa percaya diri, dan kemudahan dalam mengerjakan soal sehingga dapat meraih prestasi yang tinggi. Walau bagaimanapun, Tuhan Mahakuasa, Maha Menentukan segala-galanya. Kita diperintahkan ikhtiar dan memohon kepada-Nya.

Isi LJK (Lembar Jawaban Komputer) dengan teliti.

Teliti dalam mengisi identitas, nama, nomor, dll. Sebab, kalau salah fatal akibatnya.



Kerjakan yang mudah terlebih dulu

Biasakan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia biasanya soal-soal yang tidak berkaitan dengan bacaan akan dapat lebih cepat dikerjakan. Tapi bekerjalah dengan teliti, jangan tergesa-gesa. Dengan demikian kita dapat dengan cepat mengerjakan banyak soal dengan rasa percaya diri dan konsentrasi yang masih baik.

Hati-hati dan teliti!! Meskipun mudah, soal-soal pilihan ganda membutuhkan ketelitian, karena di dalamnya sengaja dibuat jebakan atau pengecoh. Kalau tidak teliti kita bisa terkecoh atau terjebak. Untuk soal Bahasa Indonesia, perhatikan baik-baik adakah kata “kecuali, tidak, yang bukan” dan sejenisnya pada soal tersebut. Karena seringkali kita terjebak pada pemikiran mencari yang “benar“, yang termasuk dalam kategori, bukan perkecualiannya.

Sesudah itu barulah mengerjakan soal yang lebih sulit. Walaupun tidak selalu dapat dikatakan sulit, soal-soal yang berkaitan dengan bacaan relatif membutuhkan waktu yang lebih lama serta membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi. Jadi, jangan berlama-lama memikirkan soal yang dianggap sulit, carilah soal yang mudah dan kerjakan dengan cepat.

Perhatikan hal yang ditanyakan soal

Lihat dan cermati baik-baik, apa yang ditanyakan atau yang diminta soal, terutama pada soal yang berkaitan dengan bacaan. Sehingga, ketika kita membaca wacana/bacaan atau mencermati suatu tabel/grafik kita sudah punya tujuan, hendak mencari apa di dalam wacana tersebut. Dengan demikian konsentrasi kita relatif akan tetap terjaga dengan baik, selain itu bisa hemat waktu.

Langsung dijawab/kerjakan di LJK

Biasakan kerjakan langsung pada LJK, hitamkan pada jawaban yang sesuai. Toh kalau mau mengganti jawaban tinggal hapus saja. Jangan terbiasa hanya menandai jawaban pada lembaran soal terlebih dahulu, baru mengalihkan ke LJK setelah menjawab semua soal. Hal ini akan fatal bila waktu sudah mepet (hampir habis), kita menjadi tergesa-gesa dalam bekerja. Konsentrasi menjadi buyar, tidak fokus, panik. Apalagi kalau kehabisan waktu, wah … kacau deh.

Periksa lagi jawaban

Bila kita sudah selesai dan masih ada sisa waktu, sebaiknya gunakanlah untuk memeriksa kembali isian identitas yakinkan sudah benar, memeriksa kembali jawaban-jawaban. Selebihnya, pasrahkan hasilnya kepada Tuhan.
Selengkapnya...

Fokuskan Pendidikan Usia Dini ke Anak Usia 0-6 Tahun!

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di daerah-daerah masih banyak berfokus pada usia 5-6 tahun atau anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak. Akibatnya, empat tahun pertama di masa emas anak-anak tersebut menjadi kurang diperhatikan, padahal di usia tersebut mereka juga perlu dimaksimalkan potensi dan tumbuh kembangnya.

"Pendidikan anak usia dini atau PAUD itu penting mulai anak usia 0-6 tahun. Tetapi pemerintah daerah belum banyak yang mendukung karena tidak wajib seperti pendidikan dasar sembilan tahun," kata Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Depdiknas, Hamid Muhammad, di Jakarta, Jumat (15/5).Program PAUD merupakan salah satu program prioritas Depdiknas. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD tahun 2008 baru mencapai 50,03 persen dari 29,8 juta anak. Target APK PAUD formal maupun PAUD nonformal akhir tahun ini adalah 53,9 persen, baik yang dikelola Depdiknas maupun Departemen Agama.
Hamid mengatakan, upaya untuk meningkatkan akses pendidikan dilakukan terutama untuk perintisan PAUD di daerah terpencil, yaitu di 50 kabupaten dari 21 provinsi di Indonesia. Intinya, kata dia, pertama adalah untuk pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan pada pengelola PAUD di desa. Kedua, untuk para pembina di provinsi dan kabupaten. Ketiga, yang paling besar jumlahnya, adalah untuk pendirian lembaga PAUD. "Total 783 ribu anak yang bisa masuk program ini," katanya.
Hamid mengungkapkan, kendala yang dihadapi untuk mendongkrak APK PAUD adalah tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya PAUD. Anggota masyarakat, kata dia, terutama di daerah pedesaan kurang peduli terhadap PAUD. "Bagi mereka yang penting masuk sekolah dasar. Padahal betapa pentingnya PAUD sebagai landasan wajib belajar sembilan tahun," katanya.
Pemerintah, kata Hamid, juga memberikan perhatian terhadap tutor PAUD. Dia menjelaskan, tutor PAUD tidak seperti guru pada taman kanak-kanak yang diwajibkan berkualifikasi S1 ditambah pendidikan profesi. Tutor PAUD, kata dia, dilihat dari kompetensinya.

"Belum ada standardisasi kualifikasi, tetapi secara bertahap akan kita lakukan beberapa standardisasi. Sementara ini yang kita lakukan dengan pelatihan," katanya.
Direktur PAUD Depdiknas Sudjarwo Singowidjojo menyampaikan, upaya lain yang ditempuh untuk meningkatkan APK PAUD adalah diversifikasi bentuk-bentuk PAUD, yakni kelompok bermain, taman penitipan anak, dan satuan PAUD sejenis. Dia mencontohkan, melalui PAUD sejenis yaitu dengan membina di antaranya posyandu dan taman pendidikan Alquran.

"Kemudian dengan melakukan kemitraan dengan organisasi perempuan seperti Aisyiyah, Muslimat NU, dan PKK. Diharapkan, APK PAUD dapat mencapai 72,6 persen pada 2014," katanya.
Hamid mengatakan, progam PAUD didukung melalui APBN dan grant dari pemerintah Belanda. Beberapa tahun belakangan ini, kata dia, program ini juga dibantu oleh UNICEF khususnya di kawasan Indonesia bagian timur. "Oleh karena itu, pada tahun ini, bersamaan dengan program reguler, APBN, dan pihak donor, kita akan melakukan kegiatan publikasi dan sosialisasi berupa sejumlah lomba,"
Selengkapnya...

Jumat, 05 Maret 2010

MANASIK HAJI 2010

PELATIHAN MANASIK HAJI
SISWA / SISWI KELAS 6
TAHUN AJARAN 2009/2010

Lokasi Wisma Haji Islamic Center
Jl. Sukarno Hatta Rajabasa Bandar Lampung

Acara Pelatihan Manasik Haji :
1. Pembukaan
2. Sambutan oleh Kepala Sekolah SD 2 Al Azhar
( Ibu Sri Margiyani, A.Ma)
3. Pelepasan oleh Pengawas Pendidikan Agama Islam
4. Do'a
5. Penutup Selengkapnya...

Selasa, 02 Maret 2010

JADWAL UJIAN NASIONAL (UN) SD / MI

Jadwal tahun 2010 ini lebih cepat dari UN yang biasanya berlangsung pertengahan April. Hal ini disebabkan UN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UN utama dan UN ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UN utama, bisa mengulang pada UN tahap kedua (enak dong..diberi kesempatan 2 kali).. UN ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UN utama atau tepatnya 8 minggu setelah pelaksanaan UN utama. Berikut periode pelaksanaan UN 2010 :
Tingkat SD/MI

  • UN Utama : 4 – 6 Mei 2010

UASBN SD/MI 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UASBN Utama Tingkat SD dan MI 2010.

UN 2010 SD/MI




No Mata Pelajaran Soal Waktu* Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Selasa, 4 Mei 2010
2 Matematika 40 120 menit Rabu, 5 Mei 2010
3 IPA 40 120 menit Kamis, 6 Mei 2010
Selengkapnya...

Isi Poling